BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS

Rabu, 02 Desember 2009

Cara Pencucian Kendaraan Bermotor

Pencucian yang benar

Kontaminasi alami seperti kotoran burung, tetesan air AC, air lumpur, getah pohon dan bangkai serangga dapat meninggalkan bekas permanen pada cat jika tidak segera dicuci. Tak hanya itu, kadar air PAM yang mengandung terlalu banyak kaporit, air hujan dengan tingkat keasaman tinggi, penggunaan air tanah untuk mencuci kendaraan atau cara pencucian yang salah juga memicu kerusakan permanen pada cat kendaraan.

Cara mencuci yang benar dapat membantu Anda menjaga kondisi cat kendaraan dan menghemat biaya perawatan (reconditioning) dari resiko pengecatan ulang (repainting).

Waktu pencucian

Sebelum pukul 8 pagi atau setelah pukul 5 sore adalah saat yang paling baik untuk mencuci. Pada saat inilah matahari tidak akan mengganggu proses cuci. Karena sinar matahari yang mengenai titik air dalam masa pencucian justru makin merusak cat dan menimbulkan jamur / kerak air.

Penggunaan shampo

Penggunaan shampo yang benar sangat besar pengaruhnya untuk kondisi cat dalam jangka panjang. Gunakan shampo mobil ber-pH Balanced. Ciri khas shampo ber-pH Balanced adalah tidak mengandung deterjen. Penggunaan deterjen sebagai shampo mobil sangat merusak.

Shampo yang ber-pH terlalu rendah (kurang dari 6) bersifat asam dan mudah mengkorosi cat. Shampo yang ber-pH tinggi (lebih dari 8) bersifat basa dan akan mengakibatkan detergent film (detergent built-up) yang menyebabkan cat menjadi kusam dan pudar warnanya.

Urutan pencucian

Sebelum mulai mencuci dengan air, ada baiknya bila kendaraan dibersihkan dahulu dengan kemoceng berbulu halus agar partikel debu tidak dapat menggores permukaan mobil.

Jangan gunakan air timba untuk mencuci kain lap maupun untuk membilas mobil. Air PAM mengalir memperkecil adanya kemungkinan kotoran yang menempel pada kain lap dan menimbulkan baret. Selalu gunakan air PAM mengalir dengan nozzle (garden hose) untuk menyiram mobil atau membersihkan kain lap. Selain untuk penyaringan, nozzle juga memberi tekanan pada air sehingga kotoran lebih mudah turun.

Setelah penyiraman pertama selama kurang lebih 2 menit, ulangi lagi penyiraman dengan menggunakan kain plas chamois (kanebo) bersih untuk menyertainya dalam gerakan satu arah. Kemudian bersihkan dengan shampo dan bilaslah dengan air.

Keringkan mobil dengan kain plas chamois hingga kering. Untuk sisa noda air, gunakan kain berbahan micro fiber yang tidak menimbulkan baret di cat untuk mengeringkan mobil sampai benar-benar kering.

Glassing (Waxing)

Walaupun istilah umum yang dikenal masyarakat adalah waxing, hasil riset terakhir membuktikan bahwa wax yang mudah meleleh pada suhu tropis Indonesia justru mempermudah kotoran untuk menempel pada cat kendaraan. Wax bukanlah solusi perlindungan yang terbaik untuk lapisan cat.

Saat ini sudah ada beberapa bahan di pasaran yang bahan dasarnya lebih tahan terhadap panas dan pencucian berulang kali.

Cara pengaplikasian Glassing pada umumnya ialah dengan mengelapkan-nya ke body mobil dan kemudian dengan menggunakan kain bersih menggosoknya dalam gerakan melingkar. Selain dapat melindungi cat dari bahan2 kimia dan polusi, Glassing juga mampu mengkilapkan kembali cat kendaraan untuk sementara.

Untuk perawatan yang lebih baik, penggunaan Paint Protection dengan bahan yang lebih keras daripada cat dapat membantu banyak. PPS dengan Teflon tidak hanya memberi kilap “showroom” hingga 5 tahun, tapi juga melindunginya dari polutan, zat kimia dan sinar Ultra Violet.

Sumber:

http://www.ppsindo.com/carcare

0 komentar: